Dahulu, sebelum ditemukan uang, manusia melakukan barter/ tukar menukar
barang secara langsung. Lalu manusia mulai melakukan “barter tidak langsung”
menggunakan berbagai alat tukar untuk mempermudah pertukaran barang. Berbagai
barang langka dan unik digunakan sebagai alat tukar, seperti batu yang langka,
gigi buaya, kerang, garam, bahkan bulu elang sekalipun pernah digunakan sebagai
alat tukar...
Dan konsep barang langka sebagai “penyimpan nilai/harga” masih berlaku
sampai sekarang, seperti pada berlian dan berbagai perhiasan yang kita ketahui
saat ini.
Seiring dengan berjalannya waktu & berkembangnya peradaban, emas mulai
menjadi alat tukar yang dominan, karena sifat2 yang dimilikinya. Emas merupakan
logam yang langka, mudah dibentuk, awet, dan tahan karat.
Sekitar 680 – 630 SM, di Lydia (sebuah kerajaan di Asia Minor di daerah
Turki), emas mulai dicetak menjadi koin dengan standar ukuran & berat yang
sama. Sejak saat itu, “KOIN EMAS” yang digunakan sebagai alat tukar
mulai disebut sebagai “MONEY/UANG”.
Dengan teknologi yang ada saat itu, setiap koin dibuat dengan ukuran dan
berat yang sama, sehingga mudah dipertukarkan dan mempunyai nilai yang sama
dimanapun. Koin emas mulai menjadi sangat berguna sebagai alat ukur & alat
tukar. Manusia pun mulai bisa mengukur harga barang dan jasa dengan sejumlah
koin emas.
Seiring dengan berkembangnya peradaban dan perdagangan internasional. Maka
membawa uang dalam bentuk koin emas dalam jumlah yang banyak sangat merepotkan.
Lalu muncullah “BANK” yang memberikan jasa untuk menyimpan koin emas
kemudian memberikan “nota/ surat klaim/ sertifikat” atas penyimpanan
sejumlah koin emas yang dimiliki oleh seseorang pada Bank tersebut.
Kemudian kertas nota/ sertifikat tersebut justru sering dipergunakan
sebagai alat tukar layaknya emas itu sendiri. Bahkan lebih mudah dan nyaman,
karena ringan dan tidak perlu menghitung satu persatu seperti jika bertransaksi
dengan koin. Lalu kertas sertifikat itu disebut sebagai“CURRENCY/MATA UANG”.
Pada perkembangan berikutnya, Bank mulai menyimpan koin emasnya sendiri
dan menerbitkan sertifikat atas emas tersebut lalu meminjamkannya & menarik
bunga. Sehingga Bank tidak hanya mendapatkan pemasukan dari biaya penitipan
koin emas, tetapi juga mendapatkan keuntungan dari bunga atas pinjaman
sertifikat emas mereka.
Sekitar tahun 1800an, Bank mulai menawarkan fasilitas simpanan terhadap
sertifikat emas/ mata uang kertas, yang kemudian berkembang menjadi demand
deposit (simpanan yang bisa diambil sewaktu waktu) dan time deposit (simpanan
berjangka).
Jadi, dari perjalanan sejarah tersebut dapat kita ketahui bahwa kertas yang
digunakan untuk transaksi itu adalah “CURRENCY/MATA UANG”. Sedangkan “MONEY/UANG” adalah
koin logam mulia (emas) yang disimpan oleh Bank.
Tanpa MONEY yang disimpan oleh BANK, maka CURRENCY tidak ada nilainya sama
sekali.... Tanpa Money yang disimpan di Bank, Currency hanyalah lembaran kertas
yang tidak akan bernilai lebih dari selembar kertas, dan Masyarakat tidak akan
mau menggunakannya sebagai alat tukar...
Namun hal itu sekarang sudah SALAH KAPRAH... karena yang diketahui
sebagian besar masyarakat saat ini adalah...
CURRENCY/MATA UANG = MONEY/UANG
Padahal sebenarnya...
CURRENCY/MATA UANG ≠ MONEY/UANG
Ibarat anda memasukkan baju anda ke laundry, maka anda akan mendapatkan
nota atas baju yang anda laundry tersebut. Nota tersebut hanyalah kertas yang
menyatakan bahwa anda yang memiliki baju tersebut.... Nota itu sendiri tidak
akan ada nilainya tanpa baju anda. Jadi, yang mempunyai nilai sebenarnya adalah
baju anda, bukan nota anda... Nota tersebut hanyalah selembar kertas yang
menyatakan bahwa anda yang memiliki baju tersebut...
Begitu pula currency, itu hanyalah nota atas money... mata uang hanyalah
lembaran kertas, mata uang bukanlah uang..., uang yang sesungguhnya adalah
emas... Mata uang kertas hanyalah nota yang menyatakan bahwa si
pemegang nota tersebut memiliki sejumlah emas yang disimpan di Bank yang
menerbitkan nota tersebut...
Anda dapat mengetahui perbedaan & persamaan Money vs CurrencyDISINI (http://suksesclubm3.blogspot.com/2013/12/money-vs-currency_18.html
).
Salah kaprah tersebut muncul karena generasi Masyarakat berikutnya, tanpa
disadari berpola pikir seperti “pola pikir monyet dalamkandang penelitian (http://suksesclubm3.blogspot.com/2013/12/kandang-monyet_18.html
)”... pola pikir yang hanya mengikuti apa yang dilakukan oleh
generasi sebelumnya...
Ya... kita mempercayai begitu saja bahwa mata uang kertas itu adalah
sesuatu yang benar2 bernilai dan berharga, hanya karena kita melihat generasi2
sebelum kita melakukan transaksi dengan kertas tersebut. Hingga hari inipun
kita masih mempercayai bahwa kertas tersebut adalah sesuatu yang sangat bernilai... Dan
kita semua bekerja, hanya untuk mendapatkan kertas tersebut...!!! Bahkan ada
yang rela melakukan apapun demi mendapatkan kertas tersebut...!!!
Kita mengikutinya karena kita semua sudah menganggap hal itu sebagai suatu
kebenaran tanpa mempertanyakannya sama sekali..., apakah “currency” yang kita
gunakan saat ini merupakan sertifikat atas “money” (emas yang disimpan di
Bank)...? Atau hanya benar2 selembar kertas yang bisa di print begitu saja
tanpa batas oleh Bank tanpa perlu mereka memiliki emas sebagai backup nilai
yang sesungguhnya...?
Tanpa disadari, kita sudah terjebak dalam sistem keuangan yang merugikan
kita. Kita sudah membenarkan kebiasaan, bukan membiasakan kebenaran... Karena
ternyata..., currency yang kita gunakan saat ini hanyalah lembaran kertas yang
diprint oleh pihak Bank tanpa batas... Bahkan dengan teknologi sekarang,
currency tersebut hanya berupa angka digital dalam komputer perbankan...
Tanpa disadari... kita semua sudah menjadi budak dari kertas & angka
digital tersebut...!!! Lebih tepatnya, kita sudah menjadi budak dari
mereka yang ngeprint kertas & ngetik angka digital tersebut...!!!
Currency yang ada di dunia saat ini bukanlah nota/ sertifikat atas emas
lagi. Ya... currency saat ini tidak dibackup dengan emas sama sekali... Dan
pada dasarnya, Bank bisa menciptakannya tanpa batas, baik kertas maupun
digital... Bahkan, sekitar 90% Rupiah yang ada dalam peredaran saat ini hanya
berupa angka digital yang hanya ada dalam komputer perbankan, sisanya yang
sekitar 10% mempunyai bentuk fisik kertas maupun koin... Pada
pembahasan Rupiah nanti, anda akan melihat data tersebut... :-)
Dan sebagian besar Masyarakat kita saat ini benar2 mempercayai bahwa mata
uang kertas itu benar2 sesuatu yang bernilai dan berharga... Namun,
sebenarnya yang membuat kertas tersebut bernilai dan berharga adalahKEPERCAYAAN
MASYARAKAT atas mata uang kertas tersebut....
Tanpa kepercayaan Masyarakat, maka mata uang kertas itu tidak ada
nilainya... hanyalah selembar kertas biasa yang tidak akan lebih nilainya dari
selembar kertas...!!! Apalagi jika mata uang digital... adakah
nilainya...???
Kepercayaan Masyarakat atas mata uang kertas & digital inilah yang
dimanipulasi oleh para Bankir internasional untuk memperbudak dan menipu
Masyarakat selama ini.... Ya, tanpa disadari kita semua sudah menjadi budak
dari mereka yang ngeprint angka kertas & ngetik angka digital
tersebut...!!!
Pekerjaan yang kita lakukan selama ini, pastilah untuk mendapatkan angka
tersebut...!!! Kita bersekolahpun hanya untuk mendapatkan ijazah,
yang merupakan tiket untuk mencari pekerjaan agar mendapatkan angka kertas
& digital tersebut...!!! Tanpa mendapatkan tiket tersebut,
apakah anda masih mau bersekolah...??? :-)
Kepercayaan kita inilah yang selama ini mereka manfaatkan untuk melakukan
fraud & scam atas kita semua... Dan mereka terus melakukannya
hingga hari ini & nanti, demi keserakahan mereka....
No comments:
Post a Comment